03 Agustus, 2007

Kehidupan seperti naik tangga

Ada sepasang kakak beradik yang baru pulang dari bertamasya. Mereka membawa sejumlah pakaian, makanan, peralatan, dan sebagainya yang disimpan di tas dan ransel di pundak mereka.

Ketika mereka sampai di apartemen, ternyata listrik padam. Mereka berdua memutuskan untuk naik tangga menuju tempat tinggal
mereka yang berada di lantai 50. Setelah menaiki tangga sampai lantai 20, mereka mulai merasa kelelahan. Si kakak berkata "Tas dan ransel ini begitu berat, mari kita titipkan ke satpam. Kita akan ambil kembali saat listrik hidup kembali."

Setelah menitipkan tas, mereka pun melanjutkan naik tanga. Sampai di tingkat 30, mereka saling mengomel dan ribut. Hal ini terus berlanjut sampai lantai 40. Lalu mereka beristirahat sebentar dan sepakat untuk tidak ribut lagi yang hanya akan menghabiskan energi mereka. Setelah itu mereka melanjutkan naik tangga lagi, dan akhirnya sampailah mereka di lantai 50.

Sesampainya di depan pintu, si kakak meminta adiknya segera membuka pintu agar bisa masuk kedalam dan segera istirahat. Merasa tidak pernah memegang kunci, adiknya berkata, "Bukankah kuncinya ada ditempatmu?" Abangnya baru menyadari bahwa ternyata kunci pintu itu ia simpan di dalam ransel yang ia titipkan di lantai 20.

jī bù kě shī, shí bù zài lái (kesempatan tidak boleh dilewatkan, karena waktu tidak dapat diputar balik)

diambil dari buku “THE BEST OF CHINESE LIFE PHILOSHOPHIES”


cerita diatas mengingatkan kitabahwadalam kehidupan ini-terutama selagi berusia muda (20 tahunan)-kita harus mempersiapkan segalanya dengan baik, bekerja dengan cerdas dan keras, tidak menyia-nyiakan waktu, agar saat memasuki usia paruh baya kita tidak menyesal.


Tidak ada komentar: